Sabtu, 09 Maret 2013

Saat itu semua seperti berjalan semestinya.

Diposting oleh Intang Kartika di 03.52 0 komentar

Seolah tau bagaimana caranya merasakan duka, angin itu buru-buru bergegas, merangkak bersama sepi yang terjebak cakrawala. Akupun sadar bahwa tidak ada yang menang dari perpisahan ini selain air mata jatuh lalu menyeret langkahku hingga terseok seok ditepian lambaian tanganmu. Kaupun mungkin tidak akan paham sepaham aku mengerti perasaan sakit akibat perpisahan, namun aku tau jika guratan cemas dimatamu tidak akan pernah berdusta, ya aku tau jika kaupun merasa ada yang sesaat hilang dari sisimu—sesuatu yang menguap bersama mataku yang tak lagi menjamah siluet hitam rambutmu.
Kau ingat? Kemarin baru saja kukatan ‘aku kembali’ lalu kupeluk satu persatu rindu, membiarkan hujan jatuh disini, mengasingkan pertanyaan ‘kapan waktu merenggut kita lagi?’ seperti saat ini. Namun, sejauh apapun kita mengelak, Tuhan selalu tau cara agar rencananya berjalan seirama. Kau dan aku mesti membentang jarak dan inilah kenyataannya—tidak ada yang bisa aku ubah juga tidak ada yang dapat kau hentikan, semuanya mengalir dinadiku juga nadimu. Takdir sudah dilempar seperti sebuah dadu dalam permainan monopoli dan kita seperti sepasang sepatu yang tertinggal sebelah dilemari baju, hanya menunggu saat untuk bertemu lalu kembali berjalan menyusuri waktu.
Kau ingat dua pertemuan singkat selepas hujan? Kau dan aku pernah ada pada satu momen disana, merangkai hujan menjadi selimut tebal diruang tamu, menyaksikan mendung menggumpal seperti kepulan asap pada cangkir kopi kita. Saat itu semua seperti berjalan semestinya, tidak ada cela ataupun kekhawatiran akan perpisahan. Pada detik itu kita hanya sama-sama tau cara menjatuhkan rindu berbentuk domino, lalu menyusunnya kembali saat kuantar kau pulang selepas maghrib—tentu untuk bertemu secepat mungkin. Sungguh, jika saja dapat aku ucapkan beberapa doa—aku ingin bersamamu seperti ini tanpa harus mengurai perpisahan lagi.


Kamis, 07 Maret 2013

Tiba-tiba memikirkannya

Diposting oleh Intang Kartika di 20.41 0 komentar

7 Maret 2013

RS
Praktek pertama teknik pola, tiba-tiba saja jadi serius memikirkan cara membuat initial namanya—sungguh ajaib.
Sekalipun susah payah membentuk huruf ‘S’ itu supaya bisa menjadi bentuk huruf ‘S’ yang lebih gentle, yah tapi cukup puas J
Tapi kok kamu tambahan terus ya? L

20 sudah

Diposting oleh Intang Kartika di 20.39 0 komentar

5 Maret 2013

Selamat datang usia dua puluh tahun, Alhamdulillah ternyata Tuhan masih sangat baik memberi segala kesempatannya padaku hingga detik ini. Dan terimakasih untuk hadiahnya ya, itu benar-benar salah satu yang paling aku inginkan J

14 Februari 2013

Diposting oleh Intang Kartika di 20.36 0 komentar


Ini coklat pertama yang kau berikan padaku—white chocolate manis bercampur pait kacang almond. Ini valentine termanis sepanjang sembilan belas tahun usia yang telah berlalu dan juga valentine terasing karena ada kamu disisiku. Ya, ini semua benar-benar asing—kamu mungkin sudah membuat aku mengerti bagaimana cara menikmati manisnya sebuah coklat dan aku juga sudah tau bagaimana cara untuk lebih mencintaimu.

 

Intang Kartika Copyright © 2010 Design by Ipietoon Blogger Template Graphic from Enakei