Aku tidak pernah menduga ternyata 'jatuh cinta' itu rasanya seperti jatuh berguling dari tangga dengan sepuluh undak--terlalu singkat.
Saat aku bertemu pria itu, aku yakin tidak ada hal yang perlu aku perjuangkan--karena memang dari awal aku tidak tertarik dengan hubungan 'pacaran' yang sekarang tentu saja sudah berakhir dengan sad ending--tapi, pria itu meyakinkanku untuk memulai masuk dalam hidupnya, membiarkanku mengatur dirinya dan membuatku mencandui segala hal yang dia berikan--sebut saja 'cinta'nya.
Aku tau, setiap pertemuan pasti akan ada perpisahan dan semua ini rencana Tuhan. Namun, rasanya tetap saja menyakitkan, merasa kehilangan dan sendiri. Mungkin dunia berputar selalu secara semestinya setiap detik, tapi tidak untukku saat pria itu melangkah keluar dari 'dunia' milikku. Aku butuh energi lebih untuk melangkah tanpa membiarkan mataku basah, Tuhan jika memang seperti ini seharusnya maka ringankanlah hatiku untuk menjauh--jika saja dia memang bukan untukku. Namun, harapanku tetap sama, Tuhan--Jadiakan dia milikku lagi dan jadikan hatinya hanya untukku.
Semoga, amin..
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
2 komentar:
curhat non
aku baca ya
tadi juga mampir ke blog sebelah seritanya lebih miris lagi
T.T
iya silahkan..
oya? kasian ya org pd patah hati.. T.T
Posting Komentar