Sabtu, 23 Agustus 2014

#2

Diposting oleh Intang Kartika di 03.52 0 komentar
Percayalah padaku, aku bertemu dengan seseorang disini, ditempat mengisi waktu luang seusai sekolah. Aku tidak pernah lupa, waktu pertama kali kami bertemu. Lorong berhias cat putih-kuning, buku-buku syarat ilmu juga aroma tanah tersengat matahari--mana aku bisa lupa lekuk-lekuk wajahnya, rambut hitam yang tersapu rapi ke belakang, kemeja putih bersih dengan kancing kerah yang dibiarkan terbuka. Dia memang mencuri segalanya saat itu.
Hari ini aku ingin bertemu dengannya lagi, maka kupercepat langkah ku mengejar bus yang sudah berhenti lima menit yang lalu di halte. Hari ini aku ingin melihatnya lagi, di kelas fisika seusai sekolah.

#1

Diposting oleh Intang Kartika di 03.42 0 komentar
Ini mengenai kamu.
Tentang bagaimana caranya aku mencintaimu dan kau bertahan untukku.
Bagimu cinta hanya hal yang serupa, sekalipun jatuh pada orang yang berbeda. Namun, bagiku tidak ada hal yang serupa, bahkan ketika mencintaimu.
Aku selalu bermimpi saat dimana aku dapat mencapai semua itu, mencapai cara kau bisa mencintai ku dengan menaruh perhatian, bukan cinta yang hanya aku yang membutuhkan.

Sabtu, 10 Mei 2014

First love - Utada hikaru

Diposting oleh Intang Kartika di 22.17 0 komentar
First love. Begitu katanya.
Saya sangat mencintai lagu ini, terlebih pada lirik pertamanya: Saigou no kisu wa tabako no flavor ga shita nigakute setsunai kaori. Artinya simpel, ciuman terkakhir kita terasa seperti rokok, sedikit berbau pahit dan menyakitkan.
Sebenarnya alasan saya menyukai lirik dari lagu ini karena seseorang--bukan cinta pertama saya namun mungkin akan menjadi seseorang yang paling berkesan dihidup saya.
Ah, saya tidak akan menyebutkan namanya disini, supaya kalian bisa menebak-nebak sendiri who is :) yang jelas pria ini seperti seseorang yang sudah tidak bisa terengkuh lagi, begitu jauh dari jangkauan saya dan pernah berarti besar.
Banyak dari lirik lagu ini yang menyindir saya sepertinya. well, apapun itu yang saya rasakan untuk dia, semoga dia selalu tau bahwa selalu ada tempat dihatiku hanya untuknya. Semoga bahagia :')

11 Mei 2014
Gita Kartika

Senin, 09 September 2013

Happy 1st anniversary sayang :)

Diposting oleh Intang Kartika di 04.17 0 komentar
Dan "Selamat ulang tahun ya sayang"
Aku terenyuh sambil merasa heran, siapa yang ulang tahun?
Setelah pertengkaran yang tidak ada habisnya selama setahun ini, bahkan sampai hari inipun masih saja cekcok, akhirnya aku tau banyak alasan dalam hidup yang harus dipertahankan sekalipun tidak dalam bentuk hal manis. Banyak waktu berlalu, banyak moment yang terlewat tanpa kamu sembilan belas tahun kebelakang, namun rasanya terganti dengan satu tahun ini. Selamat hari jadi ya sayang, orang bilang angka sembilan itu melambangkan kesempurnaan--semoga kita berdua juga akan saling melengkapi satu sama lain, AMIN.

with love, me! :)

09-09-12.


Sabtu, 09 Maret 2013

Saat itu semua seperti berjalan semestinya.

Diposting oleh Intang Kartika di 03.52 0 komentar

Seolah tau bagaimana caranya merasakan duka, angin itu buru-buru bergegas, merangkak bersama sepi yang terjebak cakrawala. Akupun sadar bahwa tidak ada yang menang dari perpisahan ini selain air mata jatuh lalu menyeret langkahku hingga terseok seok ditepian lambaian tanganmu. Kaupun mungkin tidak akan paham sepaham aku mengerti perasaan sakit akibat perpisahan, namun aku tau jika guratan cemas dimatamu tidak akan pernah berdusta, ya aku tau jika kaupun merasa ada yang sesaat hilang dari sisimu—sesuatu yang menguap bersama mataku yang tak lagi menjamah siluet hitam rambutmu.
Kau ingat? Kemarin baru saja kukatan ‘aku kembali’ lalu kupeluk satu persatu rindu, membiarkan hujan jatuh disini, mengasingkan pertanyaan ‘kapan waktu merenggut kita lagi?’ seperti saat ini. Namun, sejauh apapun kita mengelak, Tuhan selalu tau cara agar rencananya berjalan seirama. Kau dan aku mesti membentang jarak dan inilah kenyataannya—tidak ada yang bisa aku ubah juga tidak ada yang dapat kau hentikan, semuanya mengalir dinadiku juga nadimu. Takdir sudah dilempar seperti sebuah dadu dalam permainan monopoli dan kita seperti sepasang sepatu yang tertinggal sebelah dilemari baju, hanya menunggu saat untuk bertemu lalu kembali berjalan menyusuri waktu.
Kau ingat dua pertemuan singkat selepas hujan? Kau dan aku pernah ada pada satu momen disana, merangkai hujan menjadi selimut tebal diruang tamu, menyaksikan mendung menggumpal seperti kepulan asap pada cangkir kopi kita. Saat itu semua seperti berjalan semestinya, tidak ada cela ataupun kekhawatiran akan perpisahan. Pada detik itu kita hanya sama-sama tau cara menjatuhkan rindu berbentuk domino, lalu menyusunnya kembali saat kuantar kau pulang selepas maghrib—tentu untuk bertemu secepat mungkin. Sungguh, jika saja dapat aku ucapkan beberapa doa—aku ingin bersamamu seperti ini tanpa harus mengurai perpisahan lagi.


Kamis, 07 Maret 2013

Tiba-tiba memikirkannya

Diposting oleh Intang Kartika di 20.41 0 komentar

7 Maret 2013

RS
Praktek pertama teknik pola, tiba-tiba saja jadi serius memikirkan cara membuat initial namanya—sungguh ajaib.
Sekalipun susah payah membentuk huruf ‘S’ itu supaya bisa menjadi bentuk huruf ‘S’ yang lebih gentle, yah tapi cukup puas J
Tapi kok kamu tambahan terus ya? L

20 sudah

Diposting oleh Intang Kartika di 20.39 0 komentar

5 Maret 2013

Selamat datang usia dua puluh tahun, Alhamdulillah ternyata Tuhan masih sangat baik memberi segala kesempatannya padaku hingga detik ini. Dan terimakasih untuk hadiahnya ya, itu benar-benar salah satu yang paling aku inginkan J
 

Intang Kartika Copyright © 2010 Design by Ipietoon Blogger Template Graphic from Enakei